Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 24 Februari 2015

Pohon Beringin Bertuah



Saat kecil dulu saat saya masih duduk di bangku SMP, seorang guru seni budaya yang selalu mempunyai banyak cerita menarik bertanya ketika mengajar dikelas. “kalian tau kenapa buah pohon beringin sangat kecil? Kenapa tidak seperti buah semangka agar bisa dinikmati saat berteduh dibawahnya pohonnya?”. Serempak kami menjawab “tidak tau pak”.

Kami menebak-nebak apa gerangan jawaban yang benar. Beberapa berpikir itu hanya tebakan saja dan jawabannya tentu akan terdengar konyol, sedangkan beberapa lagi mencoba mengajukan jawabannya satu-persatu. Semua jawaban yang kami ajukan salah menurut guru saya, sejenak beliau terdiam dan kemudian tersenyum seperti menantang kami. Hehe

Beberapa menit kemudian sebuah jawaban terkuak. “coba kalian bayangkan, apa yang terjadi jika buah pohon beringin sebesar buah semangka? ketika kalian berteduh dibawah rindangnya dan sayup-sayup mulai mengantuk dibuai angin. Tiba-tiba kalian dikejutkan oleh jatuhnya buah pohon beringin yang sebesar pohon semangka. Beruntung jika buah tersebut jatuh tepat didepan kalian, kalian bisa menyantapnya dengan nikmat. Tetapi jika buah tersebut jatuh dan menjatuhi hidung kalian? Apa yang akan terjadi? Seketika hidung kalian pesek bukan?” seketika kelas menjadi ramai karena teman teman sibuk tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban guru saya.


Cerita yang sederhana memang, hanya cerita masa kecil. Tetapi dari situ saya bisa belajar bahwa segala sesuatu diciptakan sudah sesuai pada takarannya masing-masing dan sudah pada tempatnya. Seperti kita, apa yang kita dapatkan sekarang sudah direncanakan oleh perancang yang ahli, oleh Allah SWT. Hanya bersyukur dan percaya bahwa Tuhan menempatkan kita ditempat kita sekarang bukan karena sebuah kebetulan. Hanya menunggu kejutan-kejutan yang nanti akan Allah datangkan, kejutan menarik maupun kejutan yang menantang tentunya. ^-^

Landak Bermigrasi


Saya masih terheran-heran pagi itu melihat seekor landak yang lumayan besar berjalan dengan imutnya melewati jalan utama didepan rumah saya. Sebelumnya saya kira hal itu wajar-wajar saja, pun seekor landak itu muncul dari semak belukar dipekarangan milik tetangga saya dan mencari semak belukar di seberang jalan. Baru beberapa detik setelah saya mengadukan adanya seekor landak ke ibu saya, tetangga depan rumah sudah berteriak teriak seperti kebakaran jenggot. “landaaakk...landaaaakkkk. bu yati ada landak didepan rumah sampean.” Sekejap saya sudah berada didepan rumah ingin melihat landak tersebut. Tetapi sedetik kemudian landak tersebut sudah lari memasuki semak dan menghilang bak ditelan bumi.

          Mendengar kegaduhan tersebut sepupu saya yang notabene sangat doyan berburu bergegas keluar membawa senapannya. Pagi itu satu gang dipenuhi kerumunan orang-orang yang ingin melihat keberadaan landak tersebut, dari kejauhan sepupu saya dengan santainya menenteng landak yang sudah mulai sekarat seperti kesatria yang berhasil melumpuhkan lawannya.

          Setelah pamit dengan ibu yati tercinta saya langsung menuju ke halaman rumah sepupu saya yang jaraknya hanya beberapa jengkal saja. Landak yang sudah sekarat itu dikerumuni banyak sekali orang sehingga memenuhi halaman rumah sepupu saya yang lumayan luas. Usut punya usut, landak itu sudah beberapa hari ini berkeliaran di areal persawahan milik warga sekitar, dan spekulasi sementara para warga bahwa landak itu bermigrasi dari habitat semestinya. Tetapi bukan manusia namanya kalau tidak berpikiran aneh-aneh dan macam-macam, ada saja yang berpikiran bahwa mungkin saja landak itu  peliharan seseorang dan merupakan landak jadi-jadian. Dan yang mengatakan demikian tersebut adalah bu le’ saya -_- (terimakasih sudah menakut-nakuti saya ya bu le’).

Landak yang sudah hampir mati tersebut kemudian disembelih oleh sepupu saya. Sungguh, saya tidak tega melihat landak itu sekarat dan meregang nyawa secara tidak terhormat. Sesaat saya menyesali kejadian pagi itu, andai saja tidak ada yang melihat, atau andai saja saya tidak melihatnya pertama kali mungkin saya tidak akan semenyesal ini. Mengingat bahwa landak merupakan hewan langka dan dilindungi. Tetapi, seperti itulah akhirnya kisah si landak. Hidup sebagai buronan dan mati menjadi santapan. 

Selasa, 23 Desember 2014

Pondok Kopi Umbul Sidomukti Semarang



Masih bersama sammy, kali ini jalan jalannya ke pondok kopi di umbul sidomukti semarang. Sebenarnya kami sudah pernah kesana sebelumnya, tapi karena saat itu pondok kopi dipenuhi pengujung alhasil hari itu kami hanya duduk duduk saja menikmati asrinya sekotak semarang yang sejuk.

Dan kali ini setelah puas berfoto-foto di brown canyon kami mendapat undangan bersama teman teman satu jurusan untuk menyejukkan fikiran di pondok kopi umbul sidomukti. Lagi-lagi salah kostum, karena dari brown canyon belum sempat pulang untuk mengganti pakaian. Alhasil saya ke pondok kopi hanya mengenakan blazer pink unyu tanpa jaket. Jika sebelumnya saya kepanasan, maka kali ini sebaliknya. Saya kedinginan
Pondok kopi umbul sidomukti ini terletak dibawah kaki gunung ungaran dengan ketinggian sekitar 1.200 mdpl.pada ketinggian ini bisa dibayangkan betapa kedinginannya saya saat itu. Tapi bersyukur sammy yang baik hati meminjamkan jaketnya untuk saya.

Tempat ini lokasinya tidak jauh dari tempat wisata umbul sidomukti. Cukup naik sekitar 500 meter maka kita akan menemukan restaurant yang bernama pondok kopi. Bagi yang suka mendaki gunung, pondok kopi juga terletak tepat dibawah base camp mawar, base camp nya pendaki gunung ungaran.

Pemandangan yang indah membuat tempat ini menjadi tempat nongkrong para anak gaul semarang yang bosan dengan bisingnya kota. Tempatnya pun nyaman dengan 3 spot tempat duduk, didalam ruangan, di teras, dan di halaman samping. Benar-benar suguhan yang sangat menkajubkan. Menu yang menggoda selera dan pemandangan yang memanjakan mata.

Sayang sekali dua kali bertandang kami tidak mengantongi banyak foto-foto dari pondok kopi.








Semoga menjadi rekomendasi tempat wisata yang menarik. Happy travelling ^^

Minggu, 21 Desember 2014

De Mata 3D Trick Eye Museum Jogjakarta




Beberapa hari ini saya dan sammy sudah berkali-kali travelling hanya sekedar mengisi waktu liburan. Setelah sebelumnya saya bercerita tentang indahnya semesta lewat brown canyon dan asrinya pondok kopi umbul sidomukti, kali ini giliran wisata indoor di museum 3D De Mata Jogjakarta yang kami sambangi.

Lokasinya berada di Basement XT Square, Jl Veteran Pandeyan Umbulharjo (terminal lama umbulharjo) tidak terlalu jauh dengan malioboro dan taman pintar. Jadi bisa sekalian mampir kalau mempunyai banyak waktu untuk menyambangi tempat wisata di jogja ini.

Wahana ini terhitung masih sangat muda. Baru genap satu tahun wahana ini diresmikan yaitu pada tanggal 22 Desember 2013 lalu De Mata 3D Trick Eye Museum Jogjakarta sudah mampu menarik perhatian wisatawan asing maupun lokal. Betapa tidak, museum 3D ini termasuk dalam museum 3D terbesar di dunia karena di sejumlah negara seperti Jepang, Korea, Cina, Singapura maupun Hongkong, pameran gambar gambar tiga dimensi rata-rata hanya menampilkan tak lebih dari 100 gambar atau lukisan. Sedangkan De Mata 3D Trick Eye Museum Jogjakarta menampilkan sekitar 120 lukisan 3D yang diganti secara berkala, sehingga tidak ada salahnya kembali menyambangi museum ini meskipun sudah pernah datang sebelumnya.

Sebagian besar lukisan yang berada di museum ini merupakan karya dari sang owner yaitu Fx Petrus kusuma dan sebagian lagi merupakan karya dari mahasiswa seni rupa Jogjakarta.

Bertandang ke museum ini sangat disarankan membawa kamera dan tidak dianjurkan untuk datang kesini seorang diri. Karena museum ini adalah spot yang tepat bagi yang suka narsis dengan mimik wajah yang ekspresif. Jadi, kalau datang seorang diri hanya akan mlongo melihat pengunjung lain berfoto ria.

Di museum ini tongsis tidak akan berfungsi secara maksimal, karena untuk mendapatkan hasil jepretan yang terlihat nyata perlu mencari angle yang cocok agar hasilnya memuaskan.

Tetapi bagi yang benar-benar solo traveller jangan terlalu khawatir, di museum ini banyak sekali guide yang bersedia menjadi fotografer dan mengarahkan gaya sesuai dengan lukisannya.

lagi naik tembok besar cina ^^
photo by lukmana sam

sammy mau panjat tebing
photo by aiyyatias

berat ya?? :D
photo by aiyyatias


happp...!! lalu ditangkap
photo by aiyyatias

ooppss hihii
photo by aiyyatias

menggalau dulu di tamansari
photo by lukmana sam

hiii ngerii
photo by aiyyatias

naik naik... ke dinding batu. tinggi tinggi sekali
photo by lukmana sam

ahh manisnya ^^

pukpuk sammy.
photo by aiyyatias

adek kecil jangan nakal ^^
photo by aiyyatias

jalan jalan sore duluu
photo by aiyyatias

ikut ahhh
photo by lukmana sam

ini dia keseruan dibalik layar :D
photo by aiyyatias

monggo mbak
photo by lukmana sam

sammy bisa berdiri kebalik..!! magic

wuuushhhhh

ayo kita ke bulan :)

naik roket diatas kapal titanic :D
sampai juga dibulan ^^

berdoa yang kenceng sammy :D
photo by aiyyatias

awas basah ya komandan :D
photo by aiyyatias


couple traveller ^^

Happy travelling ^^

Brown Canyon Semarang


brown canyon setelah diguyur hujan
photo by aiyyatias

Beberapa bulan terakhir blog serasa seperti rumah kosong. Selama 135 hari waktu-waktu penuh dengan kegiatan PPL dan KKN, akhirnya kali ini ada banyak waktu untuk kembali mencumbu keyboard laptop kesayangan. Ada banyak waktu juga untuk menghabiskan liburan dengan jalan jalan bersama sammy.

Sebenarnya, jauh-jauh hari saya dan sammy sudah merencanakan jalan-jalan ke jogja menilik seperti apa serunya berfoto di museum 3D de Mata. Tapi karena kebetulan hari ini sammy tidak ada jadwal kuliah, akhirnya sammy menentukan untuk mengajak saya merefresh otak setelah lama berkutat dengan kegiatan PPL dan KKN. tapi kemana?
Setelah siap dan berdandan cantik dengan balutan blazer batik warna pink dan jilbab yang senada, barulah sammy memberi tahu bahwa kami akan menyambangi gunung padas dibelahan semarang sana, Brown Canyon. Walllaaa jadilah saya salah kostum

salah kostum tapi tetep kece hehe
photo by lukama sam

Oke, hari sudah mulai siang akhirnya kami pun tancap gas. Bisa dibayangkan bukan disiang hari yang terik, ditengah jalanan yang padat kendaraan saya mengenakan pakaian seformal ini. Apa jadinya ditengah gurun nanti.

Setelah melewati jalan padat kendaraan, lembah dan bukit, jalan setapak dan hanya berbekalkan arahan dari gps, akhirnya sampai juga di TKP. Banyak truk truk besar berlalu lalang dijalan beraspal yang hanya tinggal tanah yang mulai diguyur gerimis lembut, sungguh perjalanan yang sangat melelahkan. Tetapi itu semua terbayar lunas ketika mulai terlihat bongkahan bongkahan batu padas yang berjejer rapi. Sayangnya penyambutan yang romantis ini diiringi dengan guyuran hujan yang semakin deras.

Secepat kilat sammy mencari tempat berteduh dibawah pohon rindang, mengatapi kami berdua dengan jas hujan kesayangannya. Saya sudah mulai putus asa, jangan jangan rencana hunting-hunting foto nya akan gagal gara gara hujan yang tak kunjung reda.
Setelah lama berdiri berteduh dibawah atap jas hujannya sammy, semesta mulai menampakkan keindahannya. Gunung-gunung padas itu terlihat semakin cantik dibawah langit yang masih sedikit redup, dan lama-lama cerah seperti bola lampu jutaan watt.

masih indah :)
photo by aiyyatias



ngerinya lompat diatas tebing
photo by aiyyatias

sammy lagi selfie hehe
photo by lukmana sam

indahnya semesta ^^
photo by lukmana sam

cantik kan?? :D
photo by lukmana sam

sammy, sammy..!!
photo by aiyyatias


Sedikit bercerita

Brown canyon ini dari dulunya adalah tempat penambangan batu padas yang dikeruk sedikit demi sedikit dan tanpa sengaja membentuk puing puing. Dan puing puing yang menjulang inilah yang menjadikan brown canyon terlihat seperti grand canyon yang sesungguhnya. Seperti bukan disemarang. Magic

Informasi dari teman-teman yang sudah mendahului ke brown canyon, akan sangat dianjurkan jika mendatangi brown canyon pada sore hari menjelang matahari terbenam. Disitulah golden moment nya, keindahan sunset akan disuguhkan disana dibawah puing puing batu padas.

Benar-benar surga yang tersembunyi.

couple traveller
photo by aiyyatias


couple traveller
photo by lukmana sam