Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 30 Desember 2012

Sembunyikan aku dibalik rahasiamu



Aku akan berpura-pura tidak mendengar...
Rangkaian prosa yang terkuak indah dari bibirmu
Dan aku akan berpura-pura tidak melihat...
Tingkah polahmu yang ternyata menyempitkan rongga dada
Aku juga akan berpura-pura tidak merasa....
Bahwa perasaanmu untukku sedikit demi sedikit mencekat aliran darah di pembuluh nadi

Aku hanya akan mengamatimu dari jauh
Bersembunyi dibelakangmu layaknya bayangan hitam
Melihatmu menjalani takdir
Dan aku....
Tidak akan berani mengusikmu
Kamu hanya harus berlari memandang ke depan
Mengekorkan rahasia dibelakangmu
Ya...
Rahasia bahwa ada aku dalam separuh hatimu

Kita tau...
Bahwa orang-orang hanyalah hidup dengan jalan yang berbeda-beda
Aku, kamu, dia dan mereka
Yang nantinya...
Dipertemukan dalam satu muara
Aku yang menunggu bintang muncul dilangit fajar
Sampai kapan???
Sampai batu berbicara
Kamu yang tengah menyebrangi separuh jembatan kehidupan
Akan kemana???
Maju takut kembalipun enggan
Dia yang pergi kembali untukmu dan padamu
Benarkah???
Entahlah
Serta mereka yang bertepuk tangan saat kita tertawa dan berlalu saat kita tak tau arah
Hanya berbagi saran untuk sekedar memberitakan bahwa mereka punya peran???
Bisa jadi seperti itu

Terlalu berambisi itu tidak baik
Tapi...
Hanya berdiam diri tanpa berusaha itu juga tidak baik bukan???
Kamu hanya harus berlari memandang ke depan
Mengekorkan rahasia dibelakangmu
Ya...
Rahasia bahwa ada aku dalam separuh hatimu
Aku akan berpura-pura tidak mendengar...
Dan aku akan berpura-pura tidak melihat...
Aku juga akan berpura-pura tidak merasa....
Dan silahkan sembunyikan saja sedalam yang kamu mau
Rahasiamu...
Kamu hanya tak boleh mengambil kembali hatimu
Meski harus kau sembunyikan aku dibalik rahasiamu

Air Mata 'orang asing'



Kau tau....???
Di dunia  ini tidak ada yang namanya ‘masalah orang asing’
Ketika dirimu bersikap tidak hangat dan masa bodoh
Ketika dirimu menganggap bahwa acuh adalah cara terbaik menjauhkanmu dari ‘masalah orang asing’
Sesungguhnya itu adalah jalanmu menuju lingkaran permasalahan yang tak ada ujung didalamnya
Menganggap air mata yang mengalir dari sudut mata orang lain adalah takdir mereka
Mereka hanya perlu menjalaninya dan menghapusnya sendiri
Itu menurutmu....
Meski air mata begitu mahal
Meski air mata begitu menyedihkan
Meski air mata begitu memalukannya bagimu
Tidakkah kau ingin tau dari mana asalnya air mata....???
Mereka...
Datang, mengalir, dan terurai
Akibat dari dentuman emosi yang tak terluapkan
Yang terbias menjadi titik-titik kecil
Mereka....
Hasil dari amarah yang tergadaikan
Hasil dari rasa sakit yang terpendam
Menjadi boomerang
Dan menyakitkan......
Masihkah merasa bahwa air mata adalah ‘masalah orang asing’????

Senin, 17 Desember 2012

HIMPRO BSA 2012 looking for the day


 Aku punya harapan besar.....

Tulisan ini murni tanpa politik, jadi bacalah dengan seksama dan tidak perlu tergesa-gesa.

Awal cerita.... kita berpikir keras memutar otak untuk melahirkan ide. Hasil dari buah pemikiran kita adalah setumpuk program kerja satu tahun kedepan.
Dulu...
Saat pertama kali kita dipertemukan. Tidakkah kalian tahu,, rasa keindividuan terasa kental disana. Tidakkah kalian dengar  beberapa diantara kalian berbicara dalam diam.
Tapi sekarang, ketika hampir semua dari kita bekerja layaknya barisan semut hitam. ketika hampir semua dari kita berbicara menyuarakan apa yang dipendam. Kesempatan itukah yang akan kalian sia-siakan????
Ketika hasil pemikiran tak tertuntaskan, bahkan belum tersentuh sedikitpun. Tidakkah kalian berpikir untuk merealisasikannya????
Kalau aku mampu, ingin kugantikan 37 peran kalian disini. Tapi,,, aku tak mampu. Aku tak mampu bekerja sendiri, aku butuh 37 pemikiran, aku butuh 37 sudut pandang, aku butuh 37 pendapat yang penuh pertimbangan.
Sungguhkah kalian akan membiarkan hasil pemikiran yang didapat dengan berbagai pengorbanan, kecemasan, dan segudang harapan itu hanya terpampang sebagai PROGRAM KERJA GAGAL.....????!!!
Aku percaya, masih ada ikatan emosional antara kalian dengan HIMPRO kita. Dengan menggantungkan sedikit harapan aku ingin HIMPRO kita dipimpin oleh orang yang mempunyai ikatan emosional dengan HIMPRO itu sendiri.
#Lanjutkan dan aksikan apa yang ingin kalian realisasikan

Minggu, 02 Desember 2012

kampoeng boedaja



Kampoeng boedaja atau yang biasa dikenal dengan sebutan ‘KB’ merupakan salah satu agenda tahunan HIMPRO BSA yang menyuguhkan aneka kebudayaan dari negara Prancis, Jepang, Arab, dan Mandarin. Mulai dari pakaian tradisionalnya, makanan khasnya, serta tarian-tarian yang dimiliki ke empat negara tersebut.
KB selalu mempunyai tema tersendiri setiap tahunnya. Dan pada tahun ini, KB mengusung tema ‘Fun-tastic Four’ sebagai cerminan 4 bahasa dan kebudayaan yang ada di BSA. Menurut Faisal Yudhi Hermawan selaku ketua panitia, dengan tema tersebut harapannya KB bisa menjadi batu loncatan prodi-prodi yang ada di jurusan Bahasa dan Sastra Asing untuk menunjukan begitu luar biasanya kebudayaan-kebudayaan yang mereka miliki.
“berkaca pada 4 bahasa dan kebudayaan di BSA. dengan kekhasannya masing-masing, keempat bahasa dan kebudayaan tersebut disuguhkan secara istimewa. Menyenangkan dan luar biasa tentunya”. Jelas faisal
Kendala waktu dan perijinan
            Dari tahun ke tahun permasalahan yang dihadapi panitia dalam mempersiapkan acara KB adalah singkatnya waktu. dengan keterbatasan waktu yang dimiliki tersebut, ternyata berimbas pula pada kinerja masing-masing seksie terutama sponsorship.
            “banyak perusahaan yang menyayangkan ketidakepatan waktu pengajuan proposal kita. dikarenakan kebanyakan pada bulan-bulan ini perusahaan sudah tutup buku dan tidak bisa memberikan donasinya. Selain itu, sebagian besar instansi menginginkan pengajuan proposal minimal adalah satu bulan sebelum acara dilaksanakan. sedangkan start awal kita adalah 47 hari sebelum  acara, dikurangi tenggang waktu beberapa minggu untuk penyebaran proposal” tegas Rio selaku koordinator seksie sponsorship saat ditemui seusai rapat.
            Berbeda dengan pendapat Fatkhul. Ketua HIMPRO BSA periode 2012 ini mengatakan bahwa singkatnya waktu dan perijinan bukan kendala.
            “ meski dengan waktu yang sedikit dan ditambah lagi ada beberapa perubahan konsep yang terjadi akibat sulitnya perijinan dari birokrat, saya optimis KB tetap bisa terlaksana dengan baik. Salah satunya dengan mematangkan konsep acara dengan baik dan menarik, sehingga bisa menarik sponsor dan pengunjung. Namun tahun ini sepertinya akan ada sedikit perubahan pada tata lokasi” jelasnya.

Minggu, 18 November 2012

Carilah pintu lain ketika satu pintu tertutup!!!! [bagian II]


Tinggallah hari penantian, dimana saya harus menunggu dengan harap-harap cemas akankah saya diterima masuk di Universitas Negeri Semarang sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab atau tidak. Pasalnya saya hanya mendaftar di satu perguruan tinggi dan dengan satu pilihan jurusan, ketika pilihan tersebut tidak lolos maka kesempatan saya menjadi mahasiswa akan benar-benar pupu. Berbeda dengan teman-teman saya yang memanfaatkan kesempatan dengan menyertakan tiga perguruan tinggi dan tiga pilihan jurusan pada kartu pendaftaran mereka. Yang artinya masih banyak kemungkinan bagi mereka.
Beberapa minggu saya masih dalam keadaan harap-harap cemas menunggu hasil pengumuman SNMPTN jalur undangan. Selama itu saya juga berfikir bagaimana ketika nanti saya benar-benar diterima, dengan apa saya akan membayar uang registrasi dan uang selama perkuliahan. Semakin sering saya tersungkur di atas sajadah mungil tiap sepertiga malam, mengadu pada sang khaliq. pergulatan batinpun masih berlanjut.
Ketika tiba hari pengumuman SNMPTN jalur undangan perasaan semakin tak menentu. Jantung berdetak semakin tak beraturan, bahkan untuk mengecek nama sendiri pun saya tak kuasa. Yanu dan mb izza lah sahabat baik saya di SMA yang melihat ada atau tidaknya nama saya di daftar peserta yang lolos SNMPTN.
Lama mb izza dan yanu berada di ruang pak jayadi. Keringat dingin mulai mengucur menerobos keluar dari persembunyiannya tanpa permisi, saya melihat mb izza dari kejauhan tampak murung. sontak hal itu membuat saya semakin tidak karuan. “aku nggak diterima aiyya...” bisiknya lesu. “bagaimana dengan saya mbak???” namun tidak saya dapati jawaban dari mb izza. Dari belakang tampak yanu yang berlari tergopoh-gopoh menghampiri saya dan mb izza. “aiyyaaaaa.... aku diterima”  teriak yanu dengan nafasnya yang masih tak beraturan. “bagaimana dengan saya yan??” dan saat itu saya masih belum bisa mendapatkan jawaban dari mereka berdua. Sedikit kecewa, saya terdiam menunggu sampai euforia kesedihan dan kebahagiaan mereka sedikit  meredam. Dan benar saja selang beberapa kemudian yanu memberitahukan pada saya bahwa ternyata saya diterima sebagai mahasiswa Pendidikan  Bahasa Arab di Universitas Negeri Semarang. Hampir tak percaya rasanya, saya salah satu dari 13 siswa SMA 1 Kesesi  yang lolos SNMPTN dari sekian banyak siswa SMA 1 Kesesi yang mendaftar SNMPTN jalur undangan. Subhanallah.... Allah masih memberikan Ma’unah-Nya kepada saya. Lagi....
 Tapi, mungkin memang belum saatnya semua masalah ini selesai. Masalah barupun muncul. “ibu nggak bisa membiayai kuliahmu nok, kalau registrasinya saja sudah 7.500.000. sebanyak itu... bagaimana nantinya” ya Allah apalagi ini. semua masalah yang muncul  hanya karena biaya. Sedangkan waktu yang saya punya untuk memutuskan mau saya ambil atau tidak kesempatan menjadi mahasiswa ini. Ketika itu Saya hanya bisa berharap semoga Allah mencurahkan lagi Mahabbah-Nya kepada saya, seperti sebelumnya masalah datang bertubi-tubi dan selalu saja ada penyelesaian yang Allah hidangkan kepada saya, dan kali ini saya berikrar ketika nanti saya bisa registrasi ulang di Universitas Negeri Semarang dan resmi tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab di Universitas Negeri Semarang saya akan istiqomah berjilbab menutup aurat . Semoga untuk kali ini....
“sana telfon budhe mu nok, minta tolong. Budhe mu kan orang punya. Siapa tahu mau membantu” ibu saya sempat menyarankan saya untuk bertandang ke rumah budhe saya di bekasi, dan benar saja ketika saya menelfon budhe menyampaikan niatan saya melanjutkan studi, budhe menyuruh saya mengunjunginya di bekasi sana. Saya pun berpikir, mungkin Allah menginginkan saya untuk sekali-kali bersilaturrahmi ke bekasi. Karena memang jarak yang begitu jauh, antara pekalongan bekasi, membuat saya belum pernah menyambanginya lagi setelah 13 tahun silam. Tepatnya ketika saya masih berusia 3 tahun.
Tiga hari saya berada di bekasi, tiga hari itu pula saya setiap pagi mencuci pakaian budhe sekeluarga, menunggu toko milik budhe ketika  budhe sekeluarga tidur siang, mencuci piring di dapur budhe ketika budhe dan keluarga selesai makan. Hanya satu harapan saya, budhe sudi meminjamkan uang untuk saya membayar uang registrasi. Ketika saya hampir putus asa menunggu jawaban budhe saya yang masih belum ada kejelasan, saya mengutarakan keinginan saya untuk pulang ke kampung halaman sembari mengutarakan kembali perihal niat saya melanjutkan studi. Sungguh jawaban yang diluar dugaan, “uangnya buat daftar sekolah citra....” padahal menurut saya citra masih belum begitu mebutuhkan, karena saat itu citra masih kelas II SMP, masih ada waktu satu tahun untuk mendaftar ke SMA. Sedangkan saya hanya tinggal menghitung hari. Astaghfirullah.... harus dengan apa? Harus bagaimana?
Sekembalinya dari bekasi saya hanya bisa tersungkur di pangkuan ibu, menangis dalam pangkuannya. Dan ternyata tanpa saya sadari ibu pun larut dalam bulir air mata yang jatuh membasahi pipi tirusnya. “nok....” ibu memandangiku lekat-lekat “sawah disana, ibu hibahkan buat kamu. Ibu jual buat bekal kamu kuliah. Nanti ketika kamu sudah merasa bisa mengembalikan, kembalikan buat bekal pendidikan adikmu kelak” ya Allah... ingin rasanya pita suara ini menggetarkan lengkingan kebahagiaan. Lagi, kau tunjukan kuasamu, kau curahkan Mahabbah-Mu, kau berikan Ma’unah-Mu. Begitu besar kasih sayang-Mu.
 Meski saya tahu ibu akan  sedikit susah merelakan satu-satunya sawah ibu, tapi saya yakin ibu akan membuat keputusan yang bijaksana. Dan inilah.... tanggung jawab terbesar saya terhadap ibu. Mengembalikan apa yang ibu berikan dan korbankan untuk saya.
Tanggal 31 Mei 2011 pertama kali bagi saya menginjakan kaki di semarang bersama 12 teman lainnya di dampingi pak urip selaku guru BK dan mas ozzy, mantan kakak kelas di SMA 1 Kesesi yang juga mahasiswa UNNES. Saya berhutang budi kepada mereka semua yang telah membantu kelancaran verifikasi dan lapor diri saya selama di semarang. Dan agenda program Pengenalan Akademik (PPA) diawali dengan upacara kemerdekaan di lapangan FIK UNNES. Sangat terasa keriuhan antusias mahasiswa baru UNNES saat itu, termasuk saya. 
suasana PPA saat saya menjadi MaBa

 
Dan sekarang, nyata. Saya berdiri disini sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab UNNES. Dulu saya mengikuti serangkaian agenda PPA, dan sekarang saya menjadi panitia PPA. 
saya saat menjadi panitia PPA
suasana PPA mahasiswa baru Jurusan Bahasa dan Sastra Asing UNNES angkatan 2012
 
Segala yang saya impikan dengan segala bentuk niat dan usaha kini menjadi nyata. Meski dengan setumpuk rintangan dan permasalahan yang tak kunjung mendapat penyelesaian. Allah Rabbku, Allah pemberi kekuatan kepada saya. Allah yang mencurahkan kasih sayang-Nya . Dan IBU saya tanggung jawab terbesar yang harus saya jaga. Harus saya buktikan bahwa perjuangan saya dan ibu saya tidak sia-sia. Meski sampai sekarang hal itu kerap menjadikan beban bagi saya. Tapi semoga saya bisa...... dan sampai sekarang saya masih menunaikan ikrar saya untuk berjilbab. CARILAH PINTU LAIN KETIKA SATU PINTU TERTUTUP kawan....!!!! yakinlah bahwa akan ada jalan keluar disetiap permasalahan karena tak ada permasalahan yang tak ada penyelesaiannya.  laa tahzan innallaaha ma’anaa.