Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 11 September 2012

ibu tak pernah lupa


percaya tak percaya....
entah kebetulan atau memang sudah ditakdirkan.
ketika itu, secara tiba2 dan dengan tanpa permisi. ingatanku tertuju pada sebentuk wajah dengan pipi tirus tergambar disana. wajah dengan garis-garis halus disekitaran d
ahi dan mata. ya Allah.... bu'e. lama aku tak bertukar kabar pada bu'eku hampir dua minggu terakhir. sudahkah aku masuk dalam kategori anak durhaka? na'udzubillah.... semoga tidak.
selang beberapa lama hapeku berdering. tampak nomor tak asing bagiku. bu'e.... :'( benar-benar, dan kali ini aku tak bisa lagi mengelak aku tak bisa lagi membendung laju air mata yang semakin lama semakin menganak sungai. "lagi sibuk nok??? rak pernah nge'i kabar bu'e" tertera sebaris kalimat pada pesan singkat dari pekalongan sana.
sontak setumpuk penyesalan berkubang dihati dan pikiranku. kenapa hanya wajahnya yang terlintas dipikiranku sedari tadi, kenapa tak lekas ku menelfon atau hanya sekedar mengirim pesan singkat padanya. kenapa aku terlambat beberapa waktu untuk menyapanya terlebih dahulu. orang bilang sifatku dan bu'eku sama persis, dan terbuktilah kali ini kami berdua sama-sama saling menunggu. tapi.... kenapa harus bu'e dulu. ahk,, selalu. tak ada penyesalan di awal cerita.
tak jarang aku melayangkan pesan singkat pada rekan se-organisasiku, mengingatkan pada mereka untuk tidak melupakan segudang amanah yang sama-sama sedang kami emban, untuk tidak melalaikan sederetan jadwal rapat yang terpampang rapi di buku agenda.
tapi rupanya aku yang lupa, ternyata aku yang lalai. mengabaikan bu'eku yang mungkin harap-harap cemas, atau memendam kejengkelan pada anak sulungnya yang tak kunjung mengirim kabar.
ingat kata pepatah "kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah" tapi sungguh, cintaku sama bu'e tak sependek itu. :'( tak cukup disamakan hanya dengan sebatang galah.
kalut. kekalutanku pagi ini benar-benar tak bisa begitu mudah berubah menjadi cerah, secerah jilbab kuning yang membalut wajah kusutku.
semoga kalian tak lupa, semoga kalian para aktivis tak lalai pada tanggung jawab terbesar kalian "ORANG TUA" . semoga ini bisa mengingatkan kalian pada ayah dan ibu di kampung halaman sana.

0 komentar:

Posting Komentar