Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Sabtu, 16 November 2013

Bisik bisik para pejuang


Potret  yang menghangatkan
Disepanjang semilir anginnya...
Bagi jiwa yang terlunta oleh bisingnya kota
Keramahan yang mengharukan
Dibalik angkuh tebingnya...
Membayar keletihan dengan suguhan yang tak tergantikan

Jurangmu adalah kegelapan
Tebingmu benteng kesunyian
Dan puncakmu adalah titik ketenangan

Lama ataupun segera...
Aku akan kembali
Menuruni jurang-jurangmu
Menapak tegap pada tebing-tebingmu
Dan meninggalkan sepi dinginmu,,

Aku pergi bukan untuk melupakan
Tapi untuk menceritakan keramah tamahanmu pada dunia luar
Untuk menunjukan eksotikanya langit subuh yang menggantung

Dan mengabarkan bisik-bisik para pejuang

(dari bapak dan ibu) Mahasiswa bukan perawat, tukang parkir ataupun juru kunci


Dari bapak dan ibu


Tanggung jawabmu...
Memenuhi permintaanku
Baktimu...
Bukan untuk menentang perintahku

Kau bukan perawat
Yang setiap malam terjaga untuk pasiennya
Kau bukan tukang parkir
yang akan menjaga setiap detil kendaraan titipannya
bukan juga kau seorang juru kunci
yang akan tau segala hal saat kau mengawasinya

tapi kau mahasiswa
memikul tanggung jawab ditanah rantau
pada nilai dan rutinitas mahasiswa pada umunya
bukan perawat, tukang parkir dan juru kunci
yang hanya sibuk dengan orang tuanya

Pergilah nak,,
Meski tanah rantau itu keras tak mudah dijajaki
Pergilah nak,,
Meski rutinitas membosankan memaksamu berpaling
Pergilah nak,,
Meski tugasmu berat untuk kau tunaikan

Itulah tanggung jawab
Tanggung jawab sesungguhnya seorang mahasiswa

Selasa, 05 November 2013

kosong

Ada yang meluap luap dibalik manisnya senyuman
ada yang menderu dibalik renyahnya tawa
ada yang menyusup disela-sela rindu
Aku tak menyadari apa yang begitu menyesakkan
bahkan aku tak megetahui apa yang hilang

Aku termenung dihadapanMu
penuh harap...
aku perlu tau

aku sedang enggan menumpahkan tinta hitam pada kertas putih
biarkan ia tumpah pada keangkuhanku sendiri
Tapi sungguh...
aku perlu tau

Sang Pencipta,
aku yang berpijak di lapangan kesalahan
menari-nari seperti anak kecil bersama hujannya
Sang Pencemburu,
aku yang berpaling pada kenyataan
mencari kembali dekapanMu

Ahh,, lagi-lagi aku yang salah
aku yang berpaling
aku yang menghilang
aku yang melupakan
Aku terlalu lama bercermin di jalan jalan hitam
aku tak tau..
bahkan Kau bukakan pintu sebelum aku mengetuk


Aku tiada tau apa-apa
kosong
tak berarti apa-apa
tanpa pernah melakukan apa-apa