Siapa yang
mengerti?
Bila kurindu
yang tak kumiliki
Aku bergelut
dengan temaram
Mencatat
setiap detil bagaimana ia kurindukan
Pertama kali
kulihat ia seperti gunung gunung
Tempat
bernanung ribuan burung
Terkadang ia
seperti hujan
Tempat
anak-anak bermain dibawah dentum airnya
Masih pada bangku
taman
Sosoknya
penuh guratan kenangan
Aku
merindunya
Beberapa
rindu memang diciptakan untuk menjadi alasan
Alasan
menjadi diam
Alasan
menjadi muram
Siapa yang
mengerti?
Aku pernah berharap
pagi tak bertemu malam
Dia seutuhya
milikku
Siapa yang
mengerti?
Aku pernah
menanti bangku taman menghampiri
Tapi
takdirnya hanya untuk menanti
Menanti orang
lain yang juga berharap pagi tak bertemu malam
Menanti orang
lain yang juga menanti bangku taman menghampiri
Menanti orang
lain yang entah siapa
0 komentar:
Posting Komentar