Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Sabtu, 01 Februari 2014

Aku Semut dan Pagi Itu

Secangkir teh manis masih berada ditempatnya, dimeja kecil dekat pintu toko. Sebelum akhirnya saya memutuskan untuk lekas meminumnya. Sedetik kemudian saya hanya termangu, menatapi cangkir kaca dihadapan saya. Keinginan untuk menikmati hangatnya teh manis yang masih separuh cangkir pun serasa sirna, saya hanya berkerut dahi memandangi teh manis dihadapan saya. Ada sekumpulan semut kecil yang berenang-renang didalam cangkir teh saya, seperti korban kebanjiran yang akhir-akhir ini ngetop diberitakan melebihi artis sungguhan. Lama saya mengamati pergerakan si semut yang bila diartikan akan jadi begini : “ eee.. tolong dong angkat gue. Ntar kemanisan nii gue kelamaan disini.” Sampai akhirnya mereka menjadi mayat-mayat manis bergelimpangan didalam cangkir.


Niat menikmati secangkir teh manispun kembali urung, bukan karena mayat-mayat se semut tentunya. Ada hal lain yang mengusik pikiran saya, betapa mirisnya nasib si semut yang mati dalam kubangan kesenangannya sendiri. Kita semua mengetahui semut menyukai sesuatu yang manis, tetapi dalam kasus ini sungguh tidak lucu ketika semut akhirnya mati didalam secngkir teh manis. Hal yang sangat mereka sukai. Saya tidak tahu apa yang ada dipikiran mereka saat itu, mungkin mereka merasa senang atau bangga mati dikelilingi kenikmatan yang sangat mereka sukai. Hanya saja, saya sebagi manusia normal tentu memiliki prasangka buruk terhadap si semut-semut tadi, saya berfikir mereka terlihat serakah dan arogan ketika mati menjadi mayat-mayat manis seperti itu. Bagaimana tidak, si semut tidak perlu sebodoh itu mengorbankan dirinya tenggelam dalam lautan teh manis, mereka cukup mengecap-ngecap pinggiran cangkir mungkin. Jadi sampai saya memegang brownies sekarang ini, mungkin mereka masih bisa menikmati manisnya saya dan kue brownies.

Tapi lagi-lagi ini hanya sebuah pendapat dan ilusi fiktif saya. Yang pasti dan perlu kita ketahui adalah jangan sampai kita terjerumus karena kesenangan kita sendiri, karena kita terlalu menyukai sesuatu sehingga kita terlena dan terlupa akan diri kita sendiri.

Sekian pelajarn yang kecil dari semut kecil dan dari penulis kecil. Semoga bisa membawa makna dan perubahan yang besar.



Terimakasih dan sampai jumpa ^^

0 komentar:

Posting Komentar