Saya masih terheran-heran pagi itu melihat
seekor landak yang lumayan besar berjalan dengan imutnya melewati jalan utama
didepan rumah saya. Sebelumnya saya kira hal itu wajar-wajar saja, pun seekor
landak itu muncul dari semak belukar dipekarangan milik tetangga saya dan
mencari semak belukar di seberang jalan. Baru beberapa detik setelah saya
mengadukan adanya seekor landak ke ibu saya, tetangga depan rumah sudah
berteriak teriak seperti kebakaran jenggot. “landaaakk...landaaaakkkk. bu yati
ada landak didepan rumah sampean.” Sekejap saya sudah berada didepan rumah
ingin melihat landak tersebut. Tetapi sedetik kemudian landak tersebut sudah lari
memasuki semak dan menghilang bak ditelan bumi.
Mendengar kegaduhan
tersebut sepupu saya yang notabene sangat doyan berburu bergegas keluar membawa
senapannya. Pagi itu satu gang dipenuhi kerumunan orang-orang yang ingin melihat
keberadaan landak tersebut, dari kejauhan sepupu saya dengan santainya menenteng
landak yang sudah mulai sekarat seperti kesatria yang berhasil melumpuhkan
lawannya.
Setelah pamit dengan
ibu yati tercinta saya langsung menuju ke halaman rumah sepupu saya yang
jaraknya hanya beberapa jengkal saja. Landak yang sudah sekarat itu dikerumuni
banyak sekali orang sehingga memenuhi halaman rumah sepupu saya yang lumayan
luas. Usut punya usut, landak itu sudah beberapa hari ini berkeliaran di areal
persawahan milik warga sekitar, dan spekulasi sementara para warga bahwa landak
itu bermigrasi dari habitat semestinya. Tetapi bukan manusia namanya kalau
tidak berpikiran aneh-aneh dan macam-macam, ada saja yang berpikiran bahwa
mungkin saja landak itu peliharan
seseorang dan merupakan landak jadi-jadian. Dan yang mengatakan demikian
tersebut adalah bu le’ saya -_- (terimakasih sudah menakut-nakuti saya ya bu
le’).
Landak yang sudah hampir mati tersebut kemudian
disembelih oleh sepupu saya. Sungguh, saya tidak tega melihat landak itu
sekarat dan meregang nyawa secara tidak terhormat. Sesaat saya menyesali
kejadian pagi itu, andai saja tidak ada yang melihat, atau andai saja saya
tidak melihatnya pertama kali mungkin saya tidak akan semenyesal ini. Mengingat
bahwa landak merupakan hewan langka dan dilindungi. Tetapi, seperti itulah
akhirnya kisah si landak. Hidup sebagai buronan dan mati menjadi santapan.
0 komentar:
Posting Komentar