“Tercipta
dari tulang rusuk, itulah wanita. Bukan dari tulang kepala, sehingga ia lebih
tinggi dari pria. Bukan pula dari tulang kaki, untuk diinjak oleh pria. Tetapi sebagai
rekan dengan derajat yang sama”
Seperti itulah kira-kira gambaran yang cocok untuk seorang wanita. Tapi seringkali, wanita hanya
dijadikan sebagai objek permainan kaum pria yang tidak bertanggungjawab. Padahal,
wanita bukan untuk ditindas melainkan untuk dihormati dan dimuliakan.
Berbagai masalah dan tempaan pun kerap mewarnai hiruk pikuk kehidupan wanita, Mulai dari masalah percintaan,
pekerjaan bahkan kesehatan. Seperti yang diceritakan dalam sebuah Film garapan
Robby Ertanto dengan judul yang unik dengan berbagai latar belakang kehidupan ‘7
Hati 7 Cinta 7 Wanita’ mampu membawa nuansa apik bermacam macam kehidupan
wanita.
Adalah Jajang C. Noer, yang berperan sebagai Ginekolog berusia 40
tahun. Memerankan seorang wanita bernama Kartini dengan masa lalunya yang
kelam, membawanya kepada sebuah kenyataan ditengah-tengah kehidupan dan
percintaan yang juga kelam, 6 wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah
pasiennya sendiri.
|
Kartini (Jajang C. Noer) |
Wanita pertama adalah Yanti (Happy Salma) seorang lonte
yang setiap hari menjajakan dirinya sebagai obat ‘Global Warming’ untuk menghangatkan
siapapun yang membutuhkan. Dengan keyakinannya bahwa kaum pria hanya tau dan
hanya senang melihat dirinya sebagai pelacur ketimbang seorang pekerja yang
baik, yanti tidak mempedulikan penyakitnya yang semakin menyebar yaitu, Kanker
Mulut Rahim. Namun pada akhirnya Yanti menyerah pada seorang laki-laki yang
berprofesi sebagai ‘anjelo’ (antar jemput lonte) untuk dirinya setelah
Yanti tersadarkan bahwa tidak semua laki-laki bertabiat sama.
|
Yanti (happy Salma) |
Wanita yang kedua adalah Rara (Tamara Tyasmara). Bintang baru ini
cukup memukau ketika memainkan perannya sebagai Gadis SMP yang hamil karena ‘keenakan’
setelah melakukan hubungan intim dengan pacarnya. Namun disisi lain, sang pacar
malah tidak menghendaki kehamilannya tersebut. Dan alhasil Rarapun terlantar
bersama kehamilannya.
|
Rara (Tamara Tyasmara) |
Wanita ketiga adalah wanita yang sudah tidak asing lagi di jagat
hiburan. Lily (Olga Lydia) berperan sebagai seorang istri yang telah hamil tua.
Mendapat perlakuan kasar dari suaminya yang mengalami kelaianan seksual tidak
serta merta membuat wanita ini menyerah pada cinta suaminya.
|
Lily (Olga Lydia) |
Wanita yang keempat adalah Ratna (Intan Kiefli) seorang buruh
jahiit yang sedang menunggu kelahiran anak pertamanya setelah 5 tahun. Harus dihadapkan
pada kenyataan perselingkuhan suami yang dihidupinya merupakan pukulan berat
bagi wanita ini.
|
Ratna (Intan Kiefly) |
Wanita yang kelima adalah Lastri (Tizza Radia) seorang wanita yang
selalu terlihat bahagia menjalani kehidupan bersama suaminya meskipun sulit
mempunyai momongan. Sampai akhirnya terungkap bahwa suami yang sangat dicintai
sudah mempunyai istri lain yang sedang mengandung.
|
Lastri (Tizza Radia) |
Wanita terakhir adalah Ningsih (Patty Sandya) perempuan heboh yang
terobsesi mendidik anaknya (ketika yang terlahir anak laki-laki) untuk tidak
menjadi laki-laki lembek seperti suaminya. Dan lebih memilih menggugurkan
kandungannya daripada harus memiliki anak perempuan.
|
Ningsih (Patty Sandya) |
Kartini sendiri mencoba mengubur hubungan masa
lalunya yang penuh masalah dengan beberapa lelaki berbeda. Inilah sebabnya Kartini selalu skeptis terhadap makna
cinta dan karenanya iapun segan menikah.
Anton (Hengky
Solaiman), seorang dokter lain, mengungkapkan perasaan tulusnya terhadap
Kartini dan melamarnya. Meski teman dan keluarganya mendorong, Kartini bertahan
pada sikap segan dan ragunya tentang masa depan pernikahan. Segalanya berubah
ketika ia bertemu seorang ginekolog junior yang eksentrik tapi bersahabat,
Rohana (Marcella Zalianty) yang ternyata adalah putri dari seseorang yang
pernah membuat masa lalunya kelam.
|
Rohanna (Marcella Zalianty) |
Siapa yang tau, bahwa
semua kisah itu bermuara pada satu titik dan saling berhubungan. Mulai dari pacar
Rara yang ternyata adalah adik kandung Lily, Rara sendiri yang merupakan adik
kandung Ratna. Selain itu, suami Lastri adalah suami dari Ningsih dengan dua
kepribadiannya yang sangat bertolak belakang. Permasalahnnya sama, wanita yang
tidak mampu memperjuangkan kehidupannya dan akhirnya kembali menjadi korban.
Semoga Film yang
mampu membuat penontonnya tergelak, film yang mampu membuat penontonnya ikut
menahan pedih, serta film yang mampu membawa penontonnya ikut merasakan
penderitaan yang dicitrakan tidak hanya menjadi sebuah tontonan yang memberikan
efek ketika menontonnya saja, tetapi juga membawa kesadaran pada dunia nyata
bahwa hati wanita adalah nafas dunia.